https://jurnal.stikeswilliambooth.ac.id/index.php/Keb/issue/feedJurnal Kebidanan2024-07-09T14:41:40+07:00Ethyca Sarilppmwb@gmail.comOpen Journal Systems<h4>Jurnal Kebidanan Prodi D-III Kebidanan STIKes William Booth Surabaya</h4>https://jurnal.stikeswilliambooth.ac.id/index.php/Keb/article/view/582HUBUNGAN PIJAT BAYI DENGANKENAIKAN BERAT BADAN BAYI USIA 0–3 BULAN DI PMB X2024-06-24T13:09:13+07:00Dyah Woro Kartiko Kusumo Wardanidyahworo0@gmail.comNaomi Putri Rosarialrafael5@gmail.comWidi Sagitaalrafael5@gmail.comMaimunah Maimunahalrafael5@gmail.com<h1>ABSTRAK</h1> <p><strong>Pendahuluan: </strong>Nutrisi yang adekuat, pola tidur yang cukup dan stimulasi merupakan faktor penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Stimulasi rangsangan berupa pijat bayi oleh orang tua dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan potensi bayi secara maksimal sehingga jaringan otot dapat dipulihkan dan diperbaiki. Jaringan otot yang baik dapat meningkatkan fungsinya dengan sebaik-baiknya. <strong>Metode: </strong>Penelitian menggunakan <em>Analitik Correlational </em>dengan pendekatan <em>Crossectional</em>. Populasi penelitian ini adalah seluruh bayi yang berusia 0 – 3 bulan di PMB X periode Desember 2021 sampai dengan Januari 2022 sebanyak 40 bayi. Penentuan sampel menggunakan total sampling dengan menggunakan data sekunder dari rekam medis. Analisis data untuk membuktikan hubungan pijat bayi terhadap peningkatan berat badan bayi menggunakan <em>Uji Chi-square</em>. <strong>Hasil: </strong>analisis data menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara pijat bayi dengan kenaikan berat badan bayi usia 0-3 bulan di PMB X dengan nilai P Value 0,006 (p<0,050). <strong>Diskusi: </strong>Bayi yang diberi simulasi berupa pijat bayi, dapat meningkatkan nafsu makan dan frekuensi menyusuinya sehingga bayi yang kenyang dapat beristirahat dengan efektif yang menyebabkan meningkatnya berat badan bayi secara signifikan. Peningkatan berat badan yang adekuat karena pijatan, dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, khususnya pada masa transisi bayi di usia 0-3 bulan.</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>Bayi, Pijat Bayi, Peningkatan berat badan.</p> <h2> </h2> <h2> </h2> <h2>ABSTRACT</h2> <p><strong><em>Introduction:</em></strong><em> For baby to grow and develop properly, they need stimulation, proper sleep habits, and appropriate nutrition. Parental stimulation, such as massaging their baby, can influence the growth and development of the baby in an ideal way, allowing for the restoration and regeneration of muscular tissue. Its function can be enhanced as much as feasible by healthy muscle tissue. <strong>Methode:</strong> The research uses correlational analytics with a cross-sectional approach. The population of this study was all babies aged 0–3 months in PMB. The sample was determined using total sampling using secondary data from medical records. Data analysis was used to prove the relationship between baby massage and increased baby weight using the Chi-square test. <strong>Results:</strong> Data analysis showed that there was a significant relationship between baby massage and weight gain in babies aged 0–3 months at PMB X with a P value of 0.006 (p<0.050).</em> <strong><em>Discussion:</em></strong> <em>Babies who are given a simulation in the form of baby massage can increase their appetite and frequency of breastfeeding so that full babies can rest effectively, which causes the baby's weight to increase significantly. Adequate weight gain due to massage can support optimal growth and development, especially during the transition period for babies aged 0–3 months.</em></p> <p><strong><em>Keywords: </em></strong><em>Babies, Baby Massage, weight gain</em></p>2024-06-24T12:20:47+07:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.stikeswilliambooth.ac.id/index.php/Keb/article/view/589HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA MEDAN KECAMATAN KELAYANG2024-06-24T13:09:27+07:00elsie Anggrenielsieanggreni@yahoo.com<p>Pemberian Air Susu Ibu (ASI) sangat penting untuk tumbuh kembang yang optimal baik fisik maupun mental. Di Indonesia, target cakupan ASI eksklusif selama 6 bulan adalah 80%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu dan pemberian ASI eksklusif terhadap tumbuh kembang bayi. Metode penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan <em>cross sectional</em>. Penelitian ini diperoleh di Puskesmas Kota Medan Kecamatan Kelayang pada tahun 2023 berjumlah 75 responden dengan menyebarkan kuesioner. Hasil Penelitian ini adalah untuk pengetahuan responden sebagian besar berada pada kategori baik sebanyak 47 responden (62,7%), sedangkan yang berada pada kategori cukup sebanyak 27 responden (28%) dan pada kategori kurang sebanyak 8 responden (9,3%). ). Sedangkan ibu yang menggunakan ASI pertama (kolostrum) sebanyak 70 responden (87,5%) dan yang tidak menggunakan ASI pertama (kolostrum) sebanyak 10 responden (12,5%). Berdasarkan hasil hubungan pengetahuan ibu menyusui tentang asieksklusif dengan pemberian asi di wilayah kerjapuskesmas kota medan kecamatan kelayang didpatkan nilai p-value adalah 0,210 lebih besar dari α=0,05 (0,210>0,05) . Kesimpulan penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu menyusui tentang ASI Eksklusif dengan pemberian ASI di wilayah kerja Puskesmas Kota Medan Kecamatan Kelayang Tahun 2023.</p> <p> </p>2024-06-24T13:07:55+07:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.stikeswilliambooth.ac.id/index.php/Keb/article/view/588STIMULASI BABY MASSAGE TERHADAP KENAIKAN BERAT BADAN BAYI USIA 7-12 BULAN DI PUSKESMAS KECAMATAN CILANDAK2024-06-26T13:58:18+07:00Frenta Helena Simaibangfrentaelenasimaibang@gmail.comLusi Ferawati Simanjutaklusiferawati@gmail.comDewi Kurniatidewi@gmail.comSri DinengsihSridinengsih@gmail.com<p>Latar Belakang: Pertumbuhan dan perkembangan bayi sangat bergantung pada pemenuhan nutrisi. Beberapa masalah yang sering terjadi dalam pemenuhan nutrisi yakni kesulitan makan sehingga dapat menyebabkan terjadinya gangguan pertumbuhan pada bayi. <em>Baby massage</em> dapat meningkatkan penyerapan makanan sehingga bayi lebih cepat lapar dan bayi akan lebih sering menyusu. Tujuan: untuk mengetahui pengaruh <em>baby massage</em> terhadap berat badan bayi pada umur 7-12 bulan. Metodologi: Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif quasi eksperimen, menggunakan rancangan <em>two group pretest-postest design</em>. Populasi dalam penelitian ini bayi usia 7-12 bulan di Puskesmas Kecamatan Cilandak. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 30 orang yang terdiri dari 15 orang kelompok intervensi dan 15 orang kelompok kontrol. Data dianalisis menggunakan <em>paired t-test</em> dan <em>Independent-test</em>. Hasil: Pada penelitian ini diperoleh nilai <em>significancy</em> hasil <em>uji paired t-test</em> sebesar 0,000 (P=0,000<0,05) yang berarti ada pengaruh <em>baby massage</em> terhadap kenaikan berat badan bayi. Rata-rata berat badan sebelum diberikan perlakuan adalah sebesar 8,413 kg dan setelah diberikan perlakuan menjadi 9,313 kg. Simpulan: Bayi yang diberikan rangsangan atau stimulus berupa <em>baby massage</em> mengalami kenaikan berat badan yang lebih besar daripada bayi yang tidak diberikan rangsangan atau stimulus <em>baby massage</em>.</p> <p> </p>2024-06-24T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.stikeswilliambooth.ac.id/index.php/Keb/article/view/573HUBUNGAN STATUS EKONOMI, STATUS GIZI DAN KUALITAS TIDUR DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI KLINIK KUSUMA SAMARINDA2024-06-25T16:23:12+07:00Rut Mira Nisaruthmiranisa@gmail.comRisnawati Risnawatirisnawati@gamil.comTuti Meihartatituti@gmail.comMuh. Rafli Aidillahrafli@gmail.com<p><strong>Abstrak</strong></p> <p><strong>Latar Belakang : </strong>ibu hamil rentan mengalami anemia karena pada saat hamil sangat membutuhkan zat besi untuk pertumbuhan janin dan persiapan persalinan. Status ekonomi yang rendah, status gizi yang kurang dan kualitas tidur yang buruk menyebabkan ibu hamil mengalami anemia. <strong>Tujuan : </strong>mengetahui hubungan status ekonomi, status gizi dan kualitas tidur dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Klinik Kusuma Kota Samarinda. <strong>Metode: </strong>Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik dengan rancangan <em>cross sectional.</em> Jumlah sampel 74 responden yang dipilih menggunakan <em>Accidental Sampling</em>. Alat ukur menggunakan PSQI (<em>The Pittsburgh Sleep</em> <em>Quality Index</em>) dan alat <em>Easy Touch</em> GCHbE. Analisis data menggunakan uji <em>Chi Square</em><em>. </em><strong>Hasil</strong> : gambaran status ekonomi ibu hamil sebagian besar memiliki status ekonomi tinggi yaitu 60,8%, gambaran status gizi ibu hamil sebagian besar memiliki status gizi baik yaitu 62,2%, gambaran kualitas tidur ibu hamil sebagian besar memiliki kualitas tidur baik yaitu 51,4% dan gambaran anemia ibu hamil sebagian besar tidak anemia yaitu 58,1%. Ada hubungan status ekonomi (p value 0,000), status gizi (p value 0,000) dan kualitas tidur (p value 0,000) dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Klinik Kusuma Kota Samarinda dengan nilai p value 0,000. <strong>Kesimpulan : </strong>ada hubungan yang signifikan status ekonomi, status gizi dan kualitas tidur dengan anemia pada ibu hamil di Klinik Kusuma Kota Samarinda</p> <p> </p> <p>Kata Kunci : Status Ekonomi, Status Gizi, Kualitas Tidur, Kejadian Anemia</p> <p><em><sup>1</sup></em><em>Mahasiswa Program Studi Sarjana Kebidanan, ITKES Wiyata Husada Samarinda <sup> </sup> <sup>2,3,4</sup>Dosen Program Studi Kebidanan, ITKES Wiyata Husada Samarinda</em></p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><strong><em>The relationship between economic status, nutritional status and sleep quality with the incidence of anemia in pregnant women at the </em></strong></p> <p><strong><em>Kusuma Samarinda Clinic</em></strong></p> <p><strong><em> </em></strong></p> <p>Rut Miranisa<sup>1</sup>, Risnawati<sup>2</sup>, Tuti Meihartati<sup>3</sup>, Muh. Rafli Aidillah<sup>4</sup></p> <p>Email : ruthmiranisa@gmail.com</p> <p><strong><em>Background: </em></strong><em>Pregnant women are susceptible to anemia because during pregnancy they really need iron for fetal growth and preparation for childbirth. Low economic status, poor nutritional status and poor sleep quality cause pregnant women to experience anemia. <strong>Objective</strong>: to determine the relationship between economic status, nutritional status and sleep quality with the incidence of anemia in pregnant women at the Kusuma Clinic, Samarinda City. <strong>Method</strong>: The research design used in this research is analytical with a cross sectional design. The total sample was 74 respondents selected using Accidental Sampling. The measuring tool uses PSQI (The Pittsburgh Sleep Quality Index) and the Easy Touch GCHbE tool. Data analysis used the Chi Square test. <strong>Results</strong>: description of the economic status of pregnant women, most of them have high economic status, namely 60.8%, description of the nutritional status of pregnant women, most of them have good nutritional status, namely 62.2%, description of the sleep quality of pregnant women, most of them have good sleep quality, namely 51, 4% and the description of anemia in pregnant women is that most of them are not anemic, namely 58.1%. There is a relationship between economic status (p value 0.000), nutritional status (p value 0.000) and sleep quality (p value 0.000) with the incidence of anemia in pregnant women at the Kusuma Clinic, Samarinda City with a p value of 0.000. <strong>Conclusion</strong>: there is a significant relationship between economic status, nutritional status and sleep quality with anemia in pregnant women at the Kusuma Clinic, Samarinda City</em></p> <p><strong><em>Keywords: Economic Status, Nutritional Status, Sleep Quality, Incidence of Anemia</em></strong></p> <p><em><sup>1</sup></em><em>Student of Midwifery Study Program, ITKES Wiyata Husada Samarinda</em></p> <p><em><sup>2</sup></em><em>Lecturer of the Midwifery Study Program, ITKES Wiyata Husada Samarindanbz nbz nbz nbz </em></p>2024-06-25T16:19:28+07:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.stikeswilliambooth.ac.id/index.php/Keb/article/view/572HUBUNGAN KEPATUHAN ANC DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA DI RUANG PONEK RSUD SANJIWANI2024-06-26T14:38:00+07:00Ni Luh Putu Puspa Reniluhtu0902@gmail.comNi Made Egar Adhiestianiluhtu0902@gmail.comLuh Putu Widiastinienick.dilaga@gmail.comPande Putu Novi Ekajayanthiluhtu0902@gmail.com<p>Preeklamsia merupakan penyebab kematian ibu hamil di Indonesia. Pelayanan antenatal (ANC) merupakan pemeriksaan pada ibu hamil selama masa kehamilannya untuk mencegah terjadinya komplikasi dan mempersiapkan kelahiran yang sehat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kepatuhan ANC dengan kejadian preeklampsia di ruang PONEK RSUD Sanjiwani Tahun 2023. Metode penelitian deskriptif analitik dengan desain retrospektif <em>case-control study</em>. Sampel yang digunakan adalah semua kasus dan kontrol dengan perbandingan 35:35 (n=70) Kasus adalah ibu hamil yang mengalami preeklampsia sedangkan kelompok kontrol adalah ibu hamil dengan kehamilan normal di RSUD Sanjiwani periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2023. Analisa data yang akan digunakan adalah uji <em>Chi-Square</em> dan uji <em>Odds Rati</em>o. Terdapat hubungan antara kepatuhan ANC dengan kejadian preeklampsia di Ruang PONEK RSUD Sanjiwani dengan nilai <em>p value</em> = 0,004(< 0,05) yang artinya Ha di terima dan Ho di tolak. Nilai odds ratio (OR) = 0,231 CI (0,084-0,637) menunjukkan bahwa responden yang tidak patuh melakukan kunjungan ANC berisiko 0,231 kali lebih besar mengalami preeklampsi dibandingkan ibu hamil yang patuh melakukan kunjungan ANC. Diharapkan hasil ini dapat memberikan edukasi tentang pentingnya melakukan kunjungan ANC secara rutin bagi ibu hamil agar dapat sedini mungkin mendeteksi tanda bahaya selama kehamilan seperti preeklampsia.</p>2024-06-26T14:37:58+07:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.stikeswilliambooth.ac.id/index.php/Keb/article/view/598PENGARUH ABDOMINAL STRETCHING EXERCISE TERHADAP INTENSITAS NYERI MENSTRUASI (DISMENOREA) PADA REMAJA PUTRI DI SMA KARTIKA IV SURABAYA2024-06-26T15:23:39+07:00Intiyaswati Intiyaswatiintiyaswati21@gmail.comDianita Primihastutinita63186@gmail.com<p><strong>Pendahuluan : </strong>Pada remaja putri, terjadi pertumbuhan fisik yang termasuk didalamnya adalah pertumbuhan organ reproduksi yang diawali dengan datangnya menstruasi. Seringkali remaja mengeluhkan gangguan menstruasi yaitu nyeri menstruasi (<em>dismenorea). Dismenorea </em>dapat mengganggu aktivitas remaja dan secara tidak langsung dapat mengganggu kualitas hidupnya apabila tidak ditangani. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui adakah pengaruh <em>abdominal stretching exercise </em>terhadap nyeri menstruasi (<em>dismenorea) </em>pada remaja putri di SMA Kartika Surabaya tahun 2024. <strong>Metode : </strong>Rancangan penelitian yang digunakan adalah pre eksperimen <em>one group pretest posttest design.</em> Populasi dalam penelitian ini adalah semua remaja putri di SMA Kartika Surabaya Tahun 2024 yang mengalami nyeri menstruasi sejumlah 23 orang dengan teknik <em>accidental sampling </em> diperoleh sampel 18 orang. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi berupa <em>Numeric Rating Scale (NRS)</em>.. <strong>Hasil : </strong>Hasil penelitian menunjukkan sebelum melakukan <em>abdominal stretching exercise</em> sebagian besar (72,2%) mengalami intensitas nyeri menstruasi (<em>dismenorea)</em> ringan dan setelahnya mengalami penurunan menjadi setengahnya (50%) mempunyai tingkat nyeri ringan. Uji statistik menggunakan uji <em>Wilcoxon </em>diperoleh bahwa p value 0,001 < α (0,05).. <strong>Diskusi : A</strong>danya pengaruh<em> abdominal stretching exercise </em>terhadap intensitas nyeri menstruasi (<em>dismenorea)</em>. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan responden dapat mengaplikasikan <em>abdominal stretching exercise </em>sebagai alternatif penanganan <em>non farmakologi</em> dari nyeri menstruasi (<em>dismenorea).</em></p>2024-06-26T15:23:39+07:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.stikeswilliambooth.ac.id/index.php/Keb/article/view/599CASE STUDY: PERSIAPAN PRAKONSEPSI PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) DENGAN RIWAYAT HIPERTENSI2024-06-26T16:26:05+07:00Endah Kamila Mas'udahkamilaendah@gmail.com<p>Persiapan sebelum kehamilan, merupakan satu hal yang sangat perlu diperhatikan untuk menciptakan kehamilan dan bayi yang sehat, skrining prakonsepsi merupakan pilihan yang tepat untuk menemukan masalah dalam masa ini. Salah satu masalah yang menjadi perhatian yaitu riwayat kesehatan ibu dan keluarga yang dapat mempengaruhi kehamilan. Salah satunya yaitu hipertensi, pada wanita hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti riwayat keluarga, paparan asap rokok tinggi, dan asupan natrium tinggi. Hipertensi dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang sangat baik dalam kehamilan, persalinan dan nifas yang dapat memperngaruhi morbiditas dan mortalitas ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk Persiapan perencanaan kehamilan pada Wanita Usia Subur (WUS) dengan riwayat hipertensi. Metode yang digunakan adalah case study dengan analisis data primer yang diperoleh melalui anamnesa dan pemeriksaan fisik pada Ny. H usia 23 tahun dengan hipertensi ingin memiliki anak dengan perilaku seksual aktif. Hasil anamnesa dan pemeriksaan kemudian ditarik kesimpulan mengenai permasalahan dan diberikan KIE yang sesuai, pada kasus ini adalah KIE perencanaan kehamilan dengan hipertensi yaitu, pemberian konseling dan edukasi tentang persiapan kehamilan sehat dengan menjaga pola kebiasaan sehari, asupan nutrisi, pengelolaan stress.</p>2024-06-26T16:26:05+07:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.stikeswilliambooth.ac.id/index.php/Keb/article/view/593EFEKTIVITAS YOGA RESTORATIF TERHADAP HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN2024-07-08T09:19:49+07:00Sendy Firza Novilia Tonosendyfirza@gmail.comYuli Suryantiyuli@gmail.comDevi Apriliadeviaprilia@gmail.com<p><strong>Latar Belakang : </strong>Hipertensi dalam kehamilan merupakan salah satu penyebab kematian ibu dan janin. Penanganan hipertensi selama ini dilakukan dengan pemberian farmakologis namun dapat mengakibatkan efek samping. Yoga restorative adalah terapi non farmakologis yang bermanfaat melancarkan sirkulasi darah ke ibu dan janin.</p> <p><strong>Tujuan : </strong>Membuktikan bahwa yoga restorative dapat menurunkan tekanan darah ibu hamil dengan hipertensi.</p> <p><strong>Metode : </strong><em>Quasy Experiment </em>dengan rancangan <em>pretest and posttest with control group design</em>. Sampel berjumlah 32 orang yang terbagi menjadi kelompok intervensi dan kontrol. Pada kelompok intervensi diberikan <em>antenatal care </em>dan Yoga restorative selama 14 hari dan pada kelompok kontrol diberi <em>antenatal care </em>saja<em>. </em>Pengukuran tekanan darah dilakukan setiap hari selama penelitian.</p> <p><strong>Hasil : </strong>Terdapat perbedaan signifikan tekanan darah sistolik antar kelompok intervensi dan kontrol dengan <em>p value </em>0,000 dan diastolik <em>p value </em>0,000. Pada kelompok intervensi mengalami penurunan sistolik sebesar 16,8 mmHg dan diastolik sebesar 17,1 mmHg. Penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik mulai pada hari ke 5 dengan nilai 0,000.</p> <p><strong>Kesimpulan : </strong>yoga restorative selama 14 hari efektif untuk menurunkan tekanan darah ibu hamil dengan hipertensi gestasional ringan.</p> <p> </p> <p><strong> </strong></p>2024-07-08T09:19:48+07:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.stikeswilliambooth.ac.id/index.php/Keb/article/view/552EFEKTIVITAS PENURUNAN RASA NYERI DISMENORE DENGAN TERAPI YOGA PADA REMAJA PUTRI DI MTS HI KARAWANG2024-07-09T12:07:10+07:00Eka Kartikaechakartika2308@gmail.comShinta Mona Liscashintamona@gmail.com<p>Efek yang timbul akibat dismenore adalah ketidaknyamanan yang dialami oleh wanita setiap kali menstruasi datang, dengan potensi munculnya gangguan pada sistem reproduksi. Dismenore dapat diatasi dengan terapi non farmakologi seperti terapi yoga. Tujuan : Untuk mengetahui efektivitas penurunan rasa nyeri dismenore dengan terapi yoga pada remaja putri di MTs HI Karawang tahun 2023. Pengkajian dilaksanakan terhadap dua remaja putri yang mengalami dismenore primer. Berdasarkan hasil pengkajian tingkat nyeri dismenore pada remaja putri dengan terapi yoga diketahui bahwa selama observasi 3 hari adanya penurunan tingkat nyeri yaitu pada hari ke-1 tingkat nyeri dengan skala 7 (nyeri berat), hari ke-2 dengan skala 5 (nyeri sedang) dan hari ke-3 dengan skala 3 (nyeri ringan). Berdasarkan hasil pengkajian tingkat nyeri dismenore Pada Remaja Putri dengan tidak diberikan terapi diketahui bahwa selama observasi 3 hari adanya penurunan tingkat nyeri yatu pada hari ke-1 tingkat nyeri dengan skala 7 (nyeri berat), hari ke-2 dengan skala 6 (nyeri sedang) dan hari ke-3 dengan skala 5 (nyeri sedang). Berdasarkan penelitian mengenai tingkat nyeri dismenore pada remaja putri, hasil menunjukkan bahwa remaja putri yang mengikuti terapi yoga mengalami penurunan skala nyeri lebih cepat dibandingkan dengan mereka yang tidak menerima intervensi. Oleh karena itu, disarankan agar bidan memberikan konseling kepada remaja mengenai cara-cara mengurangi nyeri dismenore pada remaja.</p> <p> Kata Kunci : Dismenore, Terapi yoga</p>2024-07-09T12:07:09+07:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.stikeswilliambooth.ac.id/index.php/Keb/article/view/614EFEKTIVITAS AROMATHERAPI LAVENDER TERHADAP KECEMASAN IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF2024-07-09T14:21:31+07:00Dianita Primihastutinita63186@gmail.comIntiyaswati Intiyaswatiintiyaswati@gmail.com<p>Kala 1 persalinan merupakan salah satu fase dalam persalinan. Kala I Persalinan dimulai sejak adanya kontaksi yang teratur dan meningkat hingga serviks membuka lengkap. Terdapat 2 fase dalam persalinan kala 1 yaitu Fase Laten dan Fase Aktif. Kala 1 Fase aktif dimulai dari pembukaan 4 cm sampai dengan pembukaan lengkap. Pada Fase ini dengan bertambahnya pembukaan, ibu mengalami kontraksi yang menyebabkan rasa nyeri dengan intensitas waktu yang lama. Nyeri pada persalinan ini akan menyebabkan rasa cemas pada ibu inpartu. Kecemasan pada ibu inpartu dapat diatasi dengan menggunakan teknik farmakologi dan non farmakologi. Teknik nonfarmakologi yang sering diberikan antara lain yaitu dengan hydrotherapy, massage therapy, aromatherapi, dan teknik behavioral. Aromatherapi lavender yang dikenal mengandung linaloolacetate dan linalylacetate yang berfungsi sebagai analgesik pemberi efek tenang dan sedative. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas aromatherapi lavender terhadap kecemasan pada ibu inpartu kala 1 fase aktif. Metode Quasy eksperimen digunakan dalam penelitian ini dengan rancangan penelitian “post test only design”. Hasil penelitian menunjukkan aromaterapi lavender efektif dalam mengurangi kecemasan ibu inpartu kala 1 fase aktif (p value = 0,001). Aromaterapi Lavender dapat diterapkan dalam asuhan kebidanan pada ibu inpartu kala I fase aktif dalam mengurangi kecemasan.</p>2024-07-09T14:21:30+07:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.stikeswilliambooth.ac.id/index.php/Keb/article/view/551EFEKTIFITAS KOMPRES TEPID SPONGE DAN BAWANG MERAH TERHADAP PENURUNAN DEMAM PASCA IMUNISASI2024-07-09T14:41:40+07:00Shinta Mona Liscashintamona@gmail.comSalfia Darmisalfiadarmi@gmail.com<p>Demam yang tidak ditangani secara tepat akan memberikan beberapa dampak buruk bagi anak. <em>World Health Organization</em> (WHO) tahun 2020 mengemukakan bahwa jumlah kasus demam di seluruh dunia mencapai 11-20 juta orang dan diperkirakan antara 128.000-161.000 orang meninggal setiap tahunnya. Di Indonesia diperkirakan 80.000-100.000 orang yang terkena demam sepanjang tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Efektifitas Kompres <em>Tepid Sponge</em> Dan Bawang Merah Terhadap Penurunan Demam Paska Imunisasi Pada Bayi Di PMB D Tahun 2023. Penelitian dilakukan dengan metode pendekatan <em>Kuantitatif Quasy Eksperimen</em> dengan rancangan <em>Non-Equivalent Control Group Design</em>, desain ini terdiri dari 2 kelompok yang tidak dipilih secara random, kemudian diberikan perlakukan dengan kompres Tepid Sponge dan bawang merah. Analisis penelitian <em>univariat</em> dan bivariat dengan uji nonparametik <em>Wilcoxon Signed Rank Test</em>. Hasil penelitian dapat diketahui efektifitas penurunan demam paska imunisasi pada Bayi di PMB yang diberikan kompres <em>Tepid Sponge</em> dengan nilai P-value 0,008. Sedangkan efektifitas penurunan demam paska imunisasi pada Bayi di PMB yang diberikan kompres Kompres Bawang Merah dengan nilai P-value 0,001. Artinya kompres Tepid Sponge dan Bawang merah efektif untuk menurunkan suhu tubuh paska imunisasi pada bayi. Diharapkan ibu yang memiliki balita dapat menerapkan kompres Tepid Sponge dan Bawang merah untuk menurunkan suhu tubuh paska imunisasi pada bayi.</p> <p> Kata Kunci: Balita, Tepid Sponge, Bawang Merah</p>2024-07-09T14:41:39+07:00##submission.copyrightStatement##