https://jurnal.stikeswilliambooth.ac.id/index.php/Keb/issue/feedJurnal Kebidanan2025-07-12T16:33:30+07:00Ethyca Sarilppmwb@gmail.comOpen Journal Systems<h4>Jurnal Kebidanan Prodi D-III Kebidanan STIKes William Booth Surabaya</h4>https://jurnal.stikeswilliambooth.ac.id/index.php/Keb/article/view/695PENGALAMAN IBU DALAM MERAWAT ANAK DENGAN STUNTING DAN TUBERKULOSIS : STUDI FENOMENOLOGI DI SURABAYA2025-07-08T11:49:35+07:00Ethyca Sariethycasari@stikeswilliambooth.ac.idHerisa Dinarsihherisa@gmail.com<p><strong>Pendahuluan : </strong>Stunting dan tuberkulosis (TB) merupakan dua masalah kesehatan anak yang saling berkaitan dan berdampak pada tumbuh kembang anak secara jangka panjang. Peran ibu sebagai pengasuh utama sangat penting dalam proses perawatan anak dengan kondisi ganda ini. Namun, pengalaman subjektif ibu dalam menghadapi tantangan tersebut masih jarang diteliti secara mendalam.<strong>Tujuan: </strong>Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu dalam merawat anak dengan stunting dan tuberkulosis di Surabaya. <strong>Metode: </strong>Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi. Partisipan terdiri dari delapan ibu yang memiliki anak usia 1–5 tahun dengan diagnosis stunting dan TB, yang dipilih secara purposive. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan dianalisis menggunakan metode Colaizzi. <strong>Hasil: </strong>Hasil analisis menghasilkan lima tema utama, yaitu: (1) reaksi emosional ibu saat menerima diagnosis, (2) strategi perawatan anak, (3) dukungan sosial yang diterima, (4) hambatan dalam proses perawatan, dan (5) makna serta harapan ibu terhadap kondisi anak. Ibu mengalami berbagai tekanan emosional dan sosial, namun tetap berusaha menjalankan perawatan dengan dukungan dari keluarga dan tenaga kesehatan. <strong>Kesimpulan:</strong>Pengalaman ibu dalam merawat anak dengan stunting dan tuberkulosis merupakan proses yang kompleks dan emosional. Diperlukan dukungan menyeluruh dari tenaga kesehatan dan lingkungan sekitar untuk meningkatkan keberhasilan perawatan anak.</p>2025-07-02T11:32:38+07:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.stikeswilliambooth.ac.id/index.php/Keb/article/view/701IMPLEMENTASI POSTNATAL YOGA TERHADAP KEYAKINAN DIRI MENYUSUI DAN PRODUKSI ASI PADA IBU NIFAS : A LITERATURE REVIEW2025-07-08T16:10:02+07:00Shinta Wurdiana Rhomadonashintawurdiana24@gmail.comNurul Imamimam@gmail.com<p>Praktik menyusui yang optimal sangat penting untuk kesehatan ibu dan bayi, namun banyak ibu menghadapi tantangan terkait kepercayaan diri dalam menyusui dan produksi ASI yang tidak mencukupi. Literature review ini bertujuan untuk menilai dampak implementai yoga postnatal sebagai intervensi non-farmakologis terhadap peningkatan keyakinan diri menyusui dan produksi ASI pada ibu nifas. <strong>Metode yang digunakan</strong> adalah review literatur terstruktur dengan menganalisis berbagai penelitian yang dipublikasikan antara tahun 2015 hingga 2025 dari database ilmiah terkemuka <em>seperti PubMed, Scopus, ScienceDirect, dan Google Scholar</em>. <strong>Hasil analisis </strong>terhadap literatur yang direview menunjukkan bahwa sebagian besar studi mendukung adanya manfaat signifikan dari praktik yoga postnatal terhadap kedua variabel utama. Studi-studi tersebut mengindikasikan bahwa yoga postnatal dapat meningkatkan keyakinan diri ibu dalam menyusui melalui mekanisme penurunan tingkat stres, peningkatan relaksasi, dan perbaikan kesejahteraan psikologis secara keseluruhan. Selain itu, ditemukan juga bukti yang menunjukkan peningkatan produksi ASI yang diukur melalui berbagai parameter seperti volume ASI, frekuensi menyusui, dan penambahan berat badan bayi. <strong>Implikasi praktis</strong> dari temuan ini mencakup rekomendasi untuk mengintegrasikan program yoga postnatal ke dalam layanan standar perawatan ibu nifas di fasilitas kesehatan Indonesia. Penelitian lebih lanjut dengan metodologi yang lebih ketat dan sampel yang lebih besar sangat direkomendasikan untuk memperkuat bukti yang ada dan mengembangkan protokol yoga postnatal yang terstandarisasi dan disesuaikan dengan konteks budaya Indonesia. <strong>Kesimpulan:</strong> temuan dalam review ini menyoroti potensi yoga postnatal sebagai pendekatan holistik yang efektif untuk meningkatkan pengalaman menyusui pada ibu nifas.</p>2025-07-08T12:10:32+07:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.stikeswilliambooth.ac.id/index.php/Keb/article/view/704PENGARUH YOGA TERHADAP PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA IBU HAMIL TRIMESTER II DAN III2025-07-08T13:00:00+07:00Sendy Firza Novilia Tonosendyfirza@gmail.comDevi Apriliadeviaprilia@gmail.com<p>Kehamilan merupakan proses fisiologis yang disertai dengan perubahan psikologis signifikan, terutama pada trimester kedua dan ketiga. Perubahan ini sering memicu stres, kecemasan, dan gangguan suasana hati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yoga terhadap perubahan psikologi ibu hamil trimester 2 dan 3. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain pre-eksperimental one group pretest-posttest. Sebanyak 30 ibu hamil trimester 2 dan 3 mengikuti kelas yoga prenatal selama 4 minggu. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner skala DASS-21 untuk mengukur stres, kecemasan, dan depresi. Hasil menunjukkan adanya penurunan signifikan pada skor stres, kecemasan, dan depresi setelah mengikuti yoga (p < 0,05). Yoga prenatal terbukti efektif sebagai intervensi non-farmakologis dalam menjaga kesehatan psikologis ibu hamil.</p>2025-07-08T12:59:59+07:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.stikeswilliambooth.ac.id/index.php/Keb/article/view/677EFEKTIVITAS AKUPRESUR PADA TITIK PC6 DAN SP4 TERHADAP MUAL MUNTAH PADA IBU HAMIL DI POLIKLINIK KEBIDANAN RSUD SANJIWANI KABUPATEN GIANYAR2025-07-08T16:07:27+07:00Ni Putu Ayu Desi Andasariayu.desi.andasari@gmail.comNi Made Egar Adhiestianiayu.desi.andasari@gmail.comNi Putu Yunita Sri Lestariayu.desi.andasari@gmail.comLuh Putu Widiastinienick.dilaga@gmail.com<p>Tingginya kasus mual muntah di Indonesia sebanyak 50- 90% ibu hamil mengalami keluhan ini. Kejadian emesis gravidarum yang dialami ibu hamil trimester I secara terus menerus dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap kondisi ibu hamil karena berkurangnya cairan tubuh menjadikan ibu lemah dan dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin. Upaya untuk mengatasi masalah emesis gravidarum dapat dilakukan dengan cara farmakologi ataupun non farmakologi. Peneliti mencoba mencari pemecahan masalah ini dengan pemberian akupresur Pada Titik PC6 dan SP4. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas akupresur pada titik PC6 dan SP4 terhadap mual muntah pada ibu hamil di Poliklinik Kebidanan RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar. Metode penelitian yang digunakan Quasi Exsperiment dengan Pretest Posttest Nonequivalent Control Group Design. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 30 ibu hamil dengan metode accidental sampling di mana 15 ibu hamil sebagai kelompok kontrol dan 15 ibu hamil sebagai kelompok perlakuan. Pada kelompok perlakuan dilakukan pijatan pada titik PC6 dan SP4 secara bergantian masing – masing selama 10 menit sebanyak 4 kali sehari pada pagi, siang, sore dan malam hari sebelum tidur, dilakukan selama 7 hari. Kuisoner yang digunakan adalah Pregnancy-Unique Quantification of Emesis (PUQE)-24. Teknik analisa data yang digunakan adalah uji Wilcoxon dan Mann Whitney.Terdapat perbedaan yang bermakna pemberian pemberian akupresur Pada Titik PC6 dan SP4 terhadap terhadap mual muntah pada ibu hamil pada kedua kelompok dimana rata-rata mual muntah pada kelompok perlakuan lebih rendah dari rata-rata pada kelompok kontrol dengan p value 0,00 (p<0,05). Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah wawasan ibu hamil yang mengalami mual muntah sebagai penanganan alternatif dan dapat meminimalisir keluhan ibu hamil yang mengalami mual muntah dengan metode akupresure pada titik PC6 dan SP4.</p>2025-07-08T16:07:25+07:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.stikeswilliambooth.ac.id/index.php/Keb/article/view/693PENGARUH SOSIALISASI CERDIK TERHADAP IVA TES PADA WANITA USIA SUBUR DIDESA BELIMBING KECAMATAN SEBERIDA2025-07-12T15:59:53+07:00elsie Anggrenielsieanggreni@yahoo.comYopi Wulandhariyopideade13@gmail.com<p>Penyakit kanker serviks merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi pada wanita. Deteksi dini seperti tes IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) merupakan strategi pencegahan yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sosialisasi perilaku CERDIK terhadap pelaksanaan tes IVA pada wanita usia subur di Desa Belimbing, Kecamatan Seberida. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei terhadap 100 responden. Hasil analisis menunjukkan bahwa 70% dari responden yang mendapatkan sosialisasi CERDIK melakukan tes IVA, dibandingkan dengan hanya 20% dari yang tidak mendapat sosialisasi. Uji Chi-Square menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara sosialisasi CERDIK dan pelaksanaan tes IVA (p < 0.05). Sosialisasi CERDIK terbukti efektif meningkatkan kesadaran dan partisipasi wanita dalam pemeriksaan IVA.</p>2025-07-08T16:30:39+07:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.stikeswilliambooth.ac.id/index.php/Keb/article/view/683HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI IBU DALAM MELAKUKAN PIJAT BAYI DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI2025-07-09T13:17:17+07:00Mega Oktavianimegaoktavianiii29@gmail.comTiarnida Nababantiarnidanababan@unprimdn.ac.idMeina Artikameina@gmail.comNanda Novritananda@gmail.comTiarnida NababanTiarnida@gmail.com<p><strong><em>Background:</em></strong><em> Infant weight gain is an important sign of healthy growth and development. Various factors can influence infant weight, including nutritional intake, health conditions, and care received, including infant massage. Many mothers are motivated to provide infant massage in the hope that it can help support their infant's optimal growth. The purpose of this study was to determine the relationship between maternal motivation in performing infant massage and infant weight gain in Dusun VIII Suka Damai, Kwala Air Hitam Village, Selesai District, Langkat Regency. <strong>Methode:</strong> The research method used was quantitative research with a correlational analytical research design with a cross-sectional approach. The population in this study was 50 people. The sample in this study used the Slovin Formula so that the sample size was 33 respondents. The data collection method was by using a questionnaire that was prepared to measure the variables. The data analysis used was univariate analysis which was carried out descriptively on all existing variables and analysis using the Chi Square test. <strong>Result:</strong> The results showed that out of 33 respondents, 24 respondents (72.7%) experienced weight gain in their babies due to being massaged routinely and regularly. <strong>Discussion:</strong> The conclusion of this study is that there is a relationship between maternal motivation in performing infant massage and infant weight gain with a p value of 0.000. It is expected that educational institutions will always improve guidance and emphasis on materials on pediatric nursing, namely on maternal motivation in performing infant massage and infant weight gain</em></p>2025-07-09T13:17:16+07:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.stikeswilliambooth.ac.id/index.php/Keb/article/view/676PENGARUH TERAPI AKUPRESUR TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS DISMENOREA DI SMPN 1 BLAHBATUH2025-07-09T13:38:13+07:00Ni Putu Novi Kartika Dewinovidewi478@gmail.comPande Putu Indah Purnamayanthinovidewi478@gmail.comI Gusti Agung Manik Karuniadinovidewi478@gmail.comLuh Putu Widiastinienick.dilaga@gmail.com<p>Kasus dismenorea masih tinggi di dunia dan perempuan Indonesia menderita dismenorea sebanyak 86%. Penatalaksanaan dismenorea primer bervariatif, seperti penatalaksanaan farmakologis maupun non farmakologis. Salah satu jenis penanganan non-farmakologis dismenorea adalah akupresur titik SP6 (sanyinjiao). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi akupresur terhadap penurunan intensitas dismenorea di SMPN 1 Blahbatuh. Metode penelitian yang digunakan quasi exsperimental dengan pretest posttest one group design. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 72 kelas IX di SMPN 1 Blahbatuh. Kuisoner yang digunakan adalah alat pengukuran nyeri menggunakan Numeric Rating Scale (NRS). Teknik analisa data yang digunakan adalah uji Wilcoxon.Terdapat pengaruh yang signifikan dari pemberian akupresur terhadap penurunan intensitas dismenorea di SMPN 1 Blahbatuh dengan p value 0,00 (p<0,05). Diharapkan hasil penelitian ini dapat di rekomendasikan sebagai salah satu asuhan kebidanan pada remaja putri ketika mengalami dismenorea untuk membantu meringankan intensitas dismenorea.</p>2025-07-09T13:38:12+07:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.stikeswilliambooth.ac.id/index.php/Keb/article/view/681HUBUNGAN POLA MAKAN DAN POLA ISTIRAHAT DENGAN PRODUKSI ASI PADA IBU MENYUSUI DI PMB BD REHLIASNA SEBAYANG TAHUN 20242025-07-09T15:29:38+07:00Parida Hanumparidahanum@unprimdn.ac.idRusiana Rusianarusiana@gmail.comErlita Sitepuerlita@gmail.comLasmaida Turniplasmaida@gmail.com<p><strong><em>Background:</em></strong><em> Breast milk production can increase or decrease depending on the stimulation of the breast glands. Several factors affect breast milk production such as frequency of breastfeeding, birth weight, gestational age at delivery, stress and acute illness, alcohol consumption, cigarette consumption, contraceptive pills, maternal diet, husband and family support, breast care, type of delivery, and joint care. The purpose of this study was to determine the relationship between diet and rest patterns with breast milk production in breastfeeding mothers. <strong>Methode:</strong> The type of research used was quantitative using an analytic observational design research design with a cross sectional approach. The population in this study were all breastfeeding mothers totaling 75 people. The technique of taking subjects using total sampling of 75 people. The data collection method used was to use a questionnaire that was prepared to measure variables. diet, rest patterns and milk production. Data analysis was univariate and bivariate analysis with chi square test. <strong>Result:</strong> The results explained that there was a relationship between diet (p=0.000) and rest patterns (p=0.013) with breast milk production in breastfeeding mothers. <strong>Discussion:</strong> The conclusion of this study is that there is a relationship between diet (p=0.000) and rest patterns (p=0.013) with breast milk production in breastfeeding mothers</em></p>2025-07-09T15:29:36+07:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.stikeswilliambooth.ac.id/index.php/Keb/article/view/715TERAPI KOMPLEMENTER AKUPRESUR MENURUNKAN KELUHAN MUAL MUNTAH PADA KEHAMILAN : LITERATUR REVIEW2025-07-09T15:41:01+07:00Cahyani Widya Hartanticahyani@gmail.comEndah Kamila Mas'udahkamilaendah@gmail.com<p>Angka kejadian mual muntah cukup tinggi, WHO mendokumentasikan jumlah kejadian mual muntah mencapai 12,5 % dari seluruh jumlah kehamilan di dunia. Sedangkan di Indonesia mencapai 1-3 % atau 5-20 kasus per 1000 kehamilan. Emesis Gravidarum atau mual muntah merupakan ketidaknyamanan diawal kehamilan yang dapat mengganggu aktivitas ibu hamil. Apabila tidak segera diatasi akan menjadi lebih parah (Hyperemesis Gravidarum). Intervensi terapi komplementer akupresur dipercaya mampu untuk mengurangi mual muntah pada kehamilan. Tujuan Penelitian untuk mengidentifikasi pengaruh pemberian terapi komplementer akupresur terhadap mual muntah pada kehamilan. Metode penelitian yang digunakan adalah Tradisional Literature review yang didapatkan dari dua laman database, yaitu PubMed dan Google Scholar yang telah disesuaikan dengan kriteria inklusi dan eksklusi serta telah terakreditasi Sinta Ristekbrin dan terindeks Scopus. Hasil penelitian Gambaran kejadian mual muntah dari berbagai studi meliputi: mayoritas usia responden pada rentan usia 25-35 tahun, mayoritas berpendidikan SMA, tidak bekerja atau sebagai ibu rumah tangga, kehamilan pada trimester 1, dan derajat mual muntah yang dialami derajat sedang. Ditemukan 5 studi yang menggambarkan tenik pemberian akupresur berupa durasi, frekuensi dan lama pemberian. Sedangkan 2 studi menggambarkan lama pemberian. Teknik akupresur menggunakan jari-jari paling cepat menurunkan mual muntah dengan durasi 1 menit 40 putaran sebanyak 2 kali sehari selama 4 hari sedangkan yang menggunakan gelang dengan durasi 10 menit sebanyak 4 kali selama 4 hari. Sehingga ditemukan dari ke tujuh studi akupresur dapat menurunkan mual muntah pada kehamilan akan tetapi ada 1 studi yang mengatakan bahwa lebih efektif jahe daripada akupresur namun ada beberapa pertimbangan apabila menggunakan jahe menimbulkan efek samping pada kehamilan, sehingga akupresur masih menjadi pilihan yang tepat. Penatalaksanaan mual muntah pada kehamilan dapat diatasi menggunakan terapi akupresur dengan durasi, frekuensi dan lama pemberian yang tepat untuk menurunkan mual muntah secara efektif.</p>2025-07-09T15:41:01+07:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.stikeswilliambooth.ac.id/index.php/Keb/article/view/718EFEKTIFITAS PIJAT ILU DAN AROMATHERAPY LEMON DALAM MENGATASI KONSTIPASI PADA BALITA2025-07-12T15:25:17+07:00Dianita Primihastutinita63186@gmail.comIntiyaswati Intiyaswatiintiyaswati@gmail.com<p>Konstipasi kerap terjadi pada bayi baru lahir dan merupakan masalah kesehatan pada anak yang cukup tinggi. Pijat bayi bermanfaat dalam system organ tubuh dan motorik bayi. Sentuhan pijat pada jaringan otot, peredaran darah bisa menjadi lebih lancar dan dapat memaksimalkan fungsi organ salah satunya organ pencernaan. Aromaterapi lemon mengandung Limenone yang bermanfaat untuk menenangkan bayi, Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas dari pijat I love you (ILU) dan Aromaterapi lemon terhadap kejadian konstipasi pada Bayi. Jenis penelitian adalah Quasi Eksperimen dengan non equivalent control group design. Dalam penelitian ini terdapat dua kelompok responden yaitu kelompok perlakuan yang diberi terapi pijat ILU dan Aromaterapi lemon serta kelompok kontrol (tidak diberi perlakuan). Kemudian dilakukan observasi kejadian konstipasi, dianalisis menggunakan uji mann whitney. Hasil penelitian menyatakan P value 0,000 < 0,05 artinya terdapat perbedaan signifikan antara kelompok yang diberi perlakuan dengan kelompok kontrol. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah pijat ILU dan aromaterapi lemon terbukti efektif dalam mengatasi masalah konstipasi pada balita.</p>2025-07-12T15:25:17+07:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.stikeswilliambooth.ac.id/index.php/Keb/article/view/697FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) PADA BAYI UMUR 6-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIPAYUNG2025-07-12T15:57:16+07:00Yopi Wulandhariyopideade13@gmail.comElsie Anggrainielsie@gmail.com<p>ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi, pemberian ASI EKsklusif yaitu hanya memberi ASI saja pada bayi sampai dengan usia 6 bulan. Pada waktu bayi berumur 6 bulan ASI sudah tidak dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi, dengan demikian bayi memerlukan energi tambahan. Dengan demikian bayi memerlukan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI). Namun pemberian MP-ASI ini masih banyak ibu yang memiliki bayi yang kurang tepat dalam memberikannya.Pemberian MP-ASI secara dini dapat berakibat fatal pada pencernaan bayi.</p> <p>Tujuan: untuk menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian MP-ASI pada bayi umur 6-24 bulan. Jenis penelitian adalah kuantitatif yang bersifat analitik dengan pendekatan <em>cross secsional </em>yang bertujuan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Data di analisis menggunakan uji statistik<em> Chi </em><em> Square</em>. Penelitian dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Sipayung dengan sampel sebanyak 53 responden. Hasil Penelitian didapat bahwa faktor usia ibu terhadap pemberian MP-ASI memiliki nilai <em>p value </em>0,400, lebih besar dari α=0,05 (0,400>0,05). Sedangkan antara faktor pekerjaan ibu terhadap pemberian MP-ASI, didapatkan nnilai p : 0,349, lebih besar dari α=0,05 (0,349>0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan yang bermakna antara Usia ibu dan pekerjaan ibu terhadap pemberian MP-ASI pada bayi umur 6-24 bulan</p>2025-07-12T15:57:15+07:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.stikeswilliambooth.ac.id/index.php/Keb/article/view/719PENGARUH AKTIVITAS FISIK, PARITAS DAN USIA TERHADAP RUPTURE PERINIUM DI TPMB SARI MEILINA2025-07-12T16:33:30+07:00Intiyaswati Intiyaswatiintiyaswati21@gmail.comDianita Primihastutinita63186@gmail.com<p><strong>Pendahuluan : </strong>Rupture Perineum merupakan robekan yang terjadi pada perineum pada saat persalinan.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adakah pengaruh dari aktivitas fisik, paritas dan usia terhadap rupture perineum di TPMB Sari Meilina. <strong>Metode : </strong>Rancangan penelitian yang digunakan adalah pre eksperimen <em>one group pretest posttest design.</em> Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu <em>post partum </em>di TPMB Sari Meilina dengan teknik <em>non probability </em><em>sampling </em>diperoleh sampel 20 orang. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi untuk mengetahui aktifitas fisik dan data sekunder dari buku register laporan persalinan untuk mengetahui usia, paritas, dan kejadian <em>rupture perineum</em>. Variabel independen dalam penelitian ini adalah aktivitas fisik, paritas<em>,</em> usia sedangkan Variabel dependen dalam penelitian ini adalah intensitas ruptureperineum<em>. </em>Analisa data menggunakan uji Wilcoxon dengan tingkat signifikansi α = 0,05.<strong>Hasil : </strong>Hasil uji statistik dengan menggunakan uji wilcoxson diketahui bahwa besarnya nilai <em>p-value </em>0,000 lebih kecil dari nilai α = 0,05 (.000 < 0,05)sehingga H<sub>0</sub> ditolak dan H<sub>1 </sub>diterima, artinya ada pengaruh aktivitas fisik, paritas, usia terhadap <em>rupture perineum </em>di TPMB Sari Meilina. Menurut hasil perhitungan dalam uji <em>wilcoxon signed rank test </em>terdapat kolom tingkatan yaitu<em> mean rank </em>dan <em>sum of rank s</em>serta kategori <em>negative ranks</em> ,<em>positive ranks</em>, dan <em>ties</em>. Dalam penelitian ini, didapatkan hasil jumlah dari <em>negative ranks </em>adalah 19<sup>a</sup> yang berarti terdapat 19 responden yangada pengaruh terhadap aktivitas fisik, paritas dan usia terhadap <em>rupture perineum</em>. Pada kategori <em>positive ranks </em>menunjukkan nilai 0<sup>b</sup> yang artinya tidak ada pengaruh terjadinya rupture perineum.<strong>Diskusi :</strong>pertugas kesehatan mampu meningkatkan profesionalisme dalam memberikan pelayanan kepada pasien.</p>2025-07-12T16:33:29+07:00##submission.copyrightStatement##