https://jurnal.stikeswilliambooth.ac.id/index.php/Keb/issue/feedJurnal Kebidanan2022-12-27T03:46:17+07:00Ethyca Sarilppmwb@gmail.comOpen Journal Systems<h4>Jurnal Kebidanan Prodi D-III Kebidanan STIKes William Booth Surabaya</h4>https://jurnal.stikeswilliambooth.ac.id/index.php/Keb/article/view/375PENGARUH PEMBERIAN JAHE MERAH TERHADAP PENURUNAN NYERI MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI2022-12-06T08:43:28+07:00Intiyaswati Intiyaswatiintiyaswati21@gmail.com<p><strong>Pendahuluan : </strong>Dismenorea merupakan masalah menstruasi yang sering dialami oleh remaja putri. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di SMPN I Sidoarjo didapatkan dari 27 responden remaja, 19 diantaranya mengalami <em>dismenorea</em>. Nyeri saat menstruasi mengakibatkan aktivitas dan konsentrasi terganggu. Nyeri haid dapat diatasi menggunakan terapi secara farmakologis atau non farmakologis. Bahan tanaman yang dipercaya dapat mengurangi rasa nyeri salah satunya adalah jahe merah (<em>red</em> <em>ginger</em>). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian minuman jahe merah terhadap penurunan tingkat nyeri menstruasi (<em>dismenorea)</em> pada remaja putri di SMPN I Sidoarjo. <strong>Metode :</strong> Rancangan penelitian menggunakan <em>pre experimental</em> dengan pendekatan <em>one group pre test post test desain. </em>Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswi yang mengalami nyeri menstruasi. Sampel remaja yang mengalami nyeri menstruasi sebanyak 17 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan <em>accidental sampling</em>. <strong>Hasil : </strong>Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa rata-rata skor nyeri sebelum perlakuan adalah 2,53, setelah perlakuan rata-rata skor nyeri 1,59 berdasarkan uraian tersebut maka diketahui terjadi penurunan skor nyeri sebesar 0.94 atau sebesar 37,1% . Uji normalitas diketahui bahwa sebaran data pada skor nyeri sebelum diberi perlakuan berdistribusi tidak normal dengan nilai p<0.05 sedangkan setelah diberi perlakuan data berdistribusi tidak normal p<0.05, sehingga hasil statistik menggunakan uji <em>Wilcoxon</em> menunjukan nilai P = 0.000 (p< α=0.05) maka H0 ditolak dan H1 diterima. <strong>Diskusi :</strong> Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian minuman jahe merah terhadap penurunan tingkat nyeri menstruasi (<em>dismenorea)</em> pada remaja putri di SMPN I Sidoarjo. Responden disarankan untuk mengatasi nyeri menstruasi minuman jahe merah.</p>2022-12-06T08:42:47+07:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.stikeswilliambooth.ac.id/index.php/Keb/article/view/383MINI RISET : PEMBERIAN TERONG BELANDA DAN TABLET FE TERHADAP PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL2022-12-06T09:19:56+07:00Sendy Firza Novilia Tonosendyfirza@gmail.com<p>Kebutuhan zat besi ibu hamil selama kehamilan semakin meningkat. Peningkatan kebutuhan asupan zat besi pada ibu hamil digunakan untuk menambah volume sel darah merah (eritrosit) baik untuk janin, plasenta, dan persiapan kehilangan zat besi saat melahirkan, sehingga kebutuhan zat besi ibu hamil lebih tinggi dibandingkan ibu tidak hamil. Pada saat kehamilan Trimester I terjadi penurunan kebutuhan zat besi karena tidak adanya menstruasi, tetapi terjadi peningkatan kebutuhan saat setelahnya dengan perkiraan kebutuhan meningkat sekitar 1000 mg selama kehamilan, sehingga kebutuhan harian besi menjadi sekitar 0,8 mg Fe pada trimester pertama, 4 sampai 5 mg pada trimester 2, dan >6 mg pada trimester 3. Mini riset ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh dari pemberian jus terong belanda terhadap peningkatan kadar HB pada ibu hamil. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan mengobservasi kadar hemoglobin sebelum dan sesudah diberikan minuman terong belanda dan tablet fe secara teratur. Hasil mini riset diperoleh terdapat peningkatan kadar HB pada ibu hamil sebelum dan setelah diberikan perlakuan dari katagori anemia ringan menjadi normal sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh minuman jus terong belanda terhadap peningkatan kadar HB pada ibu hamil.</p>2022-12-06T00:00:00+07:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.stikeswilliambooth.ac.id/index.php/Keb/article/view/380FAKTOR DETERMINAN KEJADIAN BLIGHTED OVUM2022-12-07T03:46:03+07:00Nur Hamidah Anggraini Hnur@gmail.comEndah Kamila Mas'udahkamilaendah@gmail.comReni Wahyu Triningsihreni@gmail.com<p><em>Blighted ovum</em> atau kehamilan anembrionik merupakan keadaan dimana seorang wanita hamil namun tidak terdapat janin didalam kandungannya, dikarenakan ovum yang dibuahi tidak berkembang. Hingga saat ini penyebab kejadian <em>blighted ovum </em>belum dapat dideteksi karena gejala yang tidak spesifik. Umumnya kejadian <em>blighted ovum</em> terjadi pada trimester I dan memungkinkan untuk terulang kembali pada kehamilan selanjutnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kejadian <em>blighted ovum.</em> Metode penelitian yang digunakan adalah <em>Literature Review </em>yang didapatkan dari 3 database yaitu PubMed, ResearchGate dan Google Scholar dengan kriteria inklusi jurnal terakreditasi Sinta dan Scopus. Hasil penelitian dari 5 jurnal yang telah diidentifikasi melalui proses <em>literature</em> <em>review </em>didapatkan karakteristik ibu hamil berdasarkan usia, paritas, imunologis, dan kelainan genetik ada pada ibu hamil dengan <em>blighted ovum</em>. Ibu hamil yang mengalami <em>blighted ovum</em> memiliki karakteristik usia >40 tahun dengan paritas multigravida dan grandemultigravida serta kelainan genetik.</p>2022-12-07T03:46:02+07:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.stikeswilliambooth.ac.id/index.php/Keb/article/view/392PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI CALON PENGANTIN2022-12-27T03:21:37+07:00Krisjentha Iffah Agustasarikrisjentha_kia@ub.ac.idDian Kusumaningtyasdian@gmail.comRahma Dian HanifarizaniRahma@gmail.com<p>Pengetahuan terkait kesehatan reproduksi pada calon pengantin dibutuhkan untuk meningkatkan pengetahuan calon pengantin. Pendidikan kesehatan berbasis teknologi seperti audio visual merupakan jalur yang inovatif untuk pemberian informasi kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh media audio visual terhadap pengetahuan calon pengantin. Desain penelitian pre-eksperimen dengan one group pre test dan post test design. Populasi semua peserta kulwap berjumlah 61 orang dengan teknik total sampling. Analisis data dengan uji statistik Wilcoxon. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon didapatkan ρ value < α (0.000). Tingkat pengetahuan sebelum penyuluhan (pre test) sebagian besar (75,4%) memiliki pengetahuan cukupdan setelah diberikan penyuluhan (post test) Sebagian besar (88,5%) memiliki pengetahuan baik. Hasil penelitian dapat disimpulkan penyuluhan media audio visual dapat meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi calon pengantin.</p>2022-12-27T03:21:36+07:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.stikeswilliambooth.ac.id/index.php/Keb/article/view/393PERBEDAAN RISIKO KEJADIAN STUNTING BERDASARKAN UMUR DAN JENIS KELAMIN2022-12-27T03:46:17+07:00Devi Apriliadeviaprilia@gmail.com<p><em>Stunting </em>merupkan bayi yang memiliki parameter TB/U dengan nilai z-score <-2SD yang dikategorikan pendek dan nilai z-score <-3SD yang dikategorikan sangat pendek. Prevalensi stunting dapat mengakibatkan anak mengalami keterlambatan proses perkembangan motorik dan mental, penurunan produktivitas dan kecerdasan, peningkatan kemungkinan terkena penyakit degeneratif bahkan kematian, kelebihan berat badan dan peningkatan risiko terkena berbagai penyakit infeksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara umur dan jenis kelamin dengan kejadian <em>stunting </em>pada balita di wilayah kerja puskesmas Kenjeran Surabaya. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional menggunakan pendekatan <em>cross sectional</em>. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah <em>non probability</em> sampling dengan teknik <em>purposive sampling</em> dengan besar sampel sebanyak 102 balita menggunakan laporan hasil timbang bulan Desember 2021.</p> <p>Variable <em>independent </em>dalam penelitian ini adalah jenis kelamin dan umur balita, variable <em>dependent </em>adalah kejadian <em>stunting</em>. Teknik analisa data yang digunakan adalah <em>Chi Square.</em> Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berumur 36-48 bulan sejumlah 57.8%, sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki sejumlah 55.9%, dan responden yang sangat pendek dan pendek sejumlah 16.6%. Hasil cross tabulasi antara umur dengan kejadian <em>stunting </em>menunjukkan bahwa ada hubungan antara umur balita dengan kejadian <em>stunting </em>dengan nilai <em>p</em><em>-value </em>sebesar 0.000 dan ada hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian <em>stunting </em>dengan nilai <em>p</em><em>-value </em>sebesar 0.003. Pencegahan <em>stunting</em> sebaiknya dilakukan sejak masa prakonsepsi dan selama kehamilan guna mencegah status gizi kurang sejak masa kehamilan dan prakonsepsi, pendampingan tentang ASI eksklusif, asupan gizi anak, asupan gizi ibu menyusui dan kegiatan posyandu rutin.</p>2022-12-27T03:46:17+07:00##submission.copyrightStatement##