Jurnal Pengabdian Masyarakat
https://jurnal.stikeswilliambooth.ac.id/index.php/pengabmas
STIKes William Booth Surabayaen-USJurnal Pengabdian Masyarakat2775-1945PENDIDIKAN KESEHATAN HIV DENGAN METODE FOCUS GROUP DISCUSSION PADA REMAJA DI SURABAYA
https://jurnal.stikeswilliambooth.ac.id/index.php/pengabmas/article/view/591
<p>Edukasi infeksi menular seksual seperti HIV dapat dilakukan sejak dini. Hal ini penting, supaya remaja mampu menjaga diri dari perilaku beresiko. FGD dapat digunakan sebagai cara untuk mengedukasi HIV pada remaja. Tujuan FGD yaitu meningkatkan komunikasi 2 arah sehingga informasi yang disampaikan adekuat.</p> <p>Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini yaitu sosialisasi dengan FGD. Kegiatan dilakukan berkelompok, setiap kelompok terdiri dari 7 orang remaja. Tujuan spesifiknya adalah untuk melindungi remaja dari risiko Infeksi Menular Seksual (IMS), HIV/AIDS dan masalah kesehatan seksual. sasaran kegiatan sebanyak 41 remaja berusia 15-21 tahun.</p> <p>Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa penyuluhan kesehatan berjalan dengan baik dan terlaksana sesuai tujuan. peserta yang hadir sebanyak 42 remaja. semua remaja sangat antusias mengikuti kegiatan yang ditunjukkan dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan dan respon positif remaja saat diskusi.</p> <p>Diharapkan kegiatan serupa dapat dilanjutkan rutin dan dipertahankan sebagai sarana edukasi kesehatan pada remaja.</p>Taufan Citra DarmawanRetty Nirmala SantiasariLina Mahayati
##submission.copyrightStatement##
2024-07-082024-07-08511410.47560/pengabmas.v5i1.591PELATIHAN PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEBAKARAN UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN PADA WKRI DPC REDEMPTOR MUNDI SURABAYA
https://jurnal.stikeswilliambooth.ac.id/index.php/pengabmas/article/view/590
<p><strong>Pendahuluan : </strong>Fase tanggap darurat diperlukan pada saat terjadi bencana. Keterlibatan masyarakat dalam fase mitigasi dan tanggap darurat bencana sangat diperlukan untuk meminimalisir dampak kerugian yang timbul akibat bencana baik kerugian yang bersifat materiil maupun immateriil, khususnya dalam mitigasi kebakaran lingkungan sekitar. Tujuan kegiatan ini untuk menjelaskan pencegahan dan mitigasi kebakaran pada WKRI DPC Redemptor Mundi Surabaya. <strong>Metode: </strong>Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini dengan memberikan penyuluhan dan keterampilan mitigasi kebakaran pada WKRI DPC Redemptor Mundi Surabaya pada tanggal 04 Februari 2024. Evaluasi pengabdian masyarakat ini menggunakan metode <em>pre test</em> dan <em>post test</em> serta kuesioner sebagai alat instrumen. Jumlah peserta 43 orang dengan usia rerata 45 Tahun dan mayoritas jenis kelamin perempuan. Analisis data menggunakan aplikasi SPSS 22 dengan paired t tes. <strong>Hasil:</strong> Pengabdian masyarakat ini menunjukkan penyuluhan dan pelatihan mitigasi kebakaran memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pengetahuan dengan nilai <em>p value</em> 0,000 < 0,05. sehingga terdapat peningkatan pengetahuan peserta pengabdian masyarakat WKRI DPC Redemptor Mundi setalah diberikan pelatihan pencegahan dan penanganan kebakaran <strong>Kesimpulan:</strong> Peserta juga merasa antusias dalam mengikuti kegiatan pelatihan. Diharapkan kegiatan pelatihan ini dapat dilakukan secara berkelanjutan sehingga meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat terhadap upaya mitigasi dan tanggap darurat bencana kebakaran.</p>Martha Lowrani SiagianNurul ImamNurmawati S Lataima
##submission.copyrightStatement##
2024-07-082024-07-085151010.47560/pengabmas.v5i1.590PEMBERDAYAAN GERAKAN MASYARAKAT CERDAS DALAM MENGENAL DAN MENCEGAH PENULARAN TB PARU DI LINGKUNGAN RW 6 DEMAK TIMUR SURABAYA
https://jurnal.stikeswilliambooth.ac.id/index.php/pengabmas/article/view/606
<p>Tuberkulosis tetap menjadi penyebab utama kematian akibat penyakit menular di seluruh dunia Pengetahuan masyarakat sebagian masih kurang terhadap upaya pencegahan tuberculosis akan tetapi dengan pengetahuan yang ada tidak mempengaruhi sikap masyarakat dalam upaya pencegahan Hal ini karena seseorang yang memiliki tingkat pendidikan tinggi dapat memperoleh dan menyerap informasi yang lebih baik tentang tuberculosis. Metode yang digunakan meliputi tahapan kegiatan ini terdiri dari tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tahap persiapan meliputi identifikasi masalah yang dilakukan dengan teknik wawancara dan observasi, penyiapan materi oleh fasilitator, dan persiapan media edukasi berupa poster bergambar. Tahapan pelaksanaan meliputi penyampaian materi edukasi tentang upaya pencegahan penyakit tuberculosis. Hasil:Pengetahuan peserta sebelum diberikan edukasi, menunjukan hasil pengetahuan kurang 35 orang (53,6%) dan setelah dilakukan edukasi meningkat pengetahuanya menjadi pengetahuan baik 38 orang ( 63,6%). Kesimpulan: Ada peningkatan pengetahuan mayarakat terhadap upaya pencegahan penyakit tuberculosis. Edukasi terbukti efektif memberikan dampak kepada masyarakat berupa pengetahuan tentang masalah kesehatan masyarakat.</p>Ethyca SariEny AstutiDianita Primihastuti
##submission.copyrightStatement##
2024-07-082024-07-0851111510.47560/pengabmas.v5i1.606PEMBERDAYAAN KELUARGA DALAM MELAKSANAKAN UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN TBC DI RW 02 KELURAHAN PUTAT JAYA KECAMATAN SAWAHAN SURABAYA
https://jurnal.stikeswilliambooth.ac.id/index.php/pengabmas/article/view/607
<p>Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang sangat efektif dalam mencegah terjadinya penularan TBC di masyarakat. Berbagai upaya dapat dil;akukan salah satunya dengan penyuluhan kesehatan. Pengabdian kepada masyarakat ini memiliki tujuan untuk memberikan penyuluhan tentang pemberdayaan keluarga dalam melaksanakan upaya pencegahan penularan TBC. Metode penyuluhan kesehatan menggunakan media power point, leaflet, ceramah dan diskusi tentang upaya apa saja yang dilakukan keluarga untuk mecegah penularan TBC. Pengukuran keberhasilan pengabdian ini digunakan lembar kuesioner <em>pretest </em>dan <em>posttest</em>. Tingkat ketercapaian dilihat dari perubahan pengetahuan masyarakat dalam upaya pemberdayaan keluarga dalam pencegahan penularan TBC dan bagaimana cara pencegahan penularan apabila di temukan salah satu keluarga yang menderita TBC di lingkungannya. Hasil yang didapatkan dari 5 pertanyaan yang benar secara berurut adalah 34,37 %, 53,13 %, 28,13 %, 84,37 % dan 53,16 %. Masih banyak masyarakat di RW 02 Putat Jaya Surabaya, yang belum mengetahui tentang upaya pencegahan penularan TBC. Setelah mendapatkan penyuluhan, didapatkan dari 5 pertanyaan benar secara berurut adalah 84,37%, 90,63 %, 93,73 %, 90,63 % dan 100 %. Terdapat peningkatan pengetahuan setelah dilakukan penyuluhan. Sebagian besar peserta sudah mengetahui tentang upaya upaya yang dapat dilakukan dalam mecegah penularan TBC di keluarga maupun di masyarakat. Direkomendasikan untuk menerapkan upaya pencegahan penularan TBC yang dapat di mulai dari diri sendiri, keluarga dan di akan diberikan sebagai tindak lanjut dalam mewujudkan kualitas hidup masyarakat yang lebih yang lebih baik.</p>Ni Putu WidariAristina Halawa
##submission.copyrightStatement##
2024-07-082024-07-0851162110.47560/pengabmas.v5i1.607PENDIDIKAN KESEHATAN PENCEGAHAN KECANDUAN ROKOK PADA REMAJA DI SMK KARTIKA 2 SURABAYA
https://jurnal.stikeswilliambooth.ac.id/index.php/pengabmas/article/view/609
<p><strong>Pendahuluan</strong>: Merokok sekarang ini sudah menjadi trend bagi para pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) maupun Sekolah Menengah Atas (SMA), bahkan siswa Sekolah Dasar (SD) pun sudah ada yang mencobanya. Dengan adanya beberapa siswa yang setiap hari merokok di sekolah pada waktu istirahat dan sebagian sembunyi duduk di salah satu warung tetangga sekolah. Para siswa ini sudah kecanduan sehingga tidak mampu menahan rasa ingin merokoknya. <strong>Metode</strong>: Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah dengan memberikan pendidikan kesehatan pada 22 siswa SMK Kartika 2 Surabaya kelas X pada bulan Desember 2023. Evaluasi pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan metode pre test dan post test dan kuesioner sebagai instrumennya. <strong>Hasil</strong>: Hasil pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan sebagian besar responden tingkat pengetahuannya kurang 18 orang (82%) dan setelah diberikan pendidikan kesehatan tingkat pengetahuan baik yaitu sejumlah 17 orang (77,5%). <strong>Simpulan</strong>: Pendidikan kesehatan dapat merubah tingkat pengetahuan responden dari kurang menjadi baik. Hal ini menunjukkan kegiatan pendidikan kesehatan sangat membantu dalam meningkatkan pengetahuan, sehingga perlu perlu diperhatikan keberlanjutannya dan dibuat menjadi program di institusi pendidikan.</p>Budi ArtiniIntiyaswati IntiyaswatiPandeirot M. Nancye
##submission.copyrightStatement##
2024-07-082024-07-0851273210.47560/pengabmas.v5i1.609UPAYA DETEKSI DINI RISIKO KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI KELURAHAN PUTAT JAYA SURABAYA
https://jurnal.stikeswilliambooth.ac.id/index.php/pengabmas/article/view/610
<p>Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seorang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu dan membentuk tindakan seseorang. Pengetahuan tentang deteksi dini risiko kehamilan sangat penting dimiliki ibu hamil supaya mendapatkan informasi yang baik mengenai kehamilan sehingga dapat menentukan sikap dalam menjaga kesehatan ibu dan jann selama kehamilannya. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di Kelurahan Putat Jaya didapatkan bahwa terdapat 15 ibu hamil yang usia kehamilan rata-rata ibu hamil yaitu 12- 33 minggu, dari 15 ibu hamil terdapat 1 ibu hamil mengalami KEK, 1 ibu hamil dengan usia dibawah 20 tahun dengan salah satunya mengalami KEK, dan 4 ibu hamil dengan usia diatas 35 tahun. Pengabdian masyarakat yang dilakukan bertujuan memberikan pemahaman tentang deteksi dini risiko kehamilan. Jumlah peserta yang hadir sebanyak 15 orang, diberi kuesioner <em>p</em><em>re test </em>sebelum diberikan penyuluhan dan setelah penyuluhan diberikan kuesioner <em>post test </em>serta kegiatan pemberian makanan tambahan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara <em>p</em><em>re test </em>dan <em>post test </em>yang artinya ada peningkatan pengetahuan secara signifikan setelah diberikan penyuluhan, dari hasil yang didapatkan diharapkan kegiatan promosi kesehatan melalui kelas ibu hamil dapat rutin diterapkan di fasilitas kesehatan tentang deteksi dini risiko kehamilan.</p>Devi ApriliaSendy Firza Novilia TonoShinta Wurdiana Rhomadona
##submission.copyrightStatement##
2024-07-092024-07-0951333910.47560/pengabmas.v5i1.610