PENGARUH PENERAPAN TERAPI OKUPASI TERHADAP TINGKAT STRES PADA LANSIA
Abstract
Terapi okupasi pada lansia merupakan salah satu alternatif non farmakologi yang mudah dilakukan, mudah dibuat dan mudah digunakan tetapi memberikan manfaat yang besar dalam menurunkan stres. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penerapan terapi okupasi terhadap penurunan stres pada lansia di Panti Werda Usia Anugrah Surabaya. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian bersifat pra – experimental (one – grup pre – post test desing). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh penghuni Panti Werda Usia Anugrah Surabaya,yang berjumlah 20 orang. Pengambilan sampel digunakan dengan cara Probality sampling (simple random sampling), dengan jumlah sampel 19 orang. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan observasi tingkat stres dengan skala Holmes dan Rahe.variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas (independen) adalah terapi okupasi dan variabel terikat (dependen) tingkat stres. Hasil: Sebelum dilakukan terapi okupasi 19 (100%) responden memiliki tingkat stres dengan kategori sedang, setelah dilakukan terapi okupasi 8 (42%) responden tingkat stres rendah, sedangkan 11 (58%) responden masih dalam kategori stres sedang. Analisa data yang digunakan yaitu dengan uji wilcoxon, hasil yang diperoleh adalah p = 0,005 dengan nilai (p<0,005), yang berarti ada pengaruh penerapan terapi okupasi terhadap tingkat stres pada lansia di Panti Werda Usia Anugrah Surabaya. Diskusi: Sejauh ini banyak orang tua belum mengetahui terapi untuk menurunkan tingkat stres pada dirinya, dengan adanya terapi okupasi, seseorang dibantu untuk mengatasi atau menghindari tingkat stres yang berkepanjangan.