PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP SIKAP REMAJA TENTANG SKABIES DI PONDOK PESANTREN AL-FURQON GRESIK
Abstract
Skabies merupakan infeksi pada kulit yang disebabkan oleh Sarcoptes scabiei var. hominis (penyakit gatal-gatal akibat kutu). Penyebaran skabies banyak terjadi di lingkungan padat penduduk dan kebersihan diri yang buruk, salah satu faktor yang mempengaruhi adalah sikap. Sikap merupakan sumber yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku seseorang. Fenomena yang terjadi di pondok pesantren al-furqon menunjukkan bahwa masih banyak santri yang saling bertukar pakaian dan menjemur handuk didalam kamar sehingga dapat menularkan penyakit skabies. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap sikap remaja tentang skabies. Metode: Desain yang digunakan dalam penelitian ini pra eksperimental dengan rancangan one group pre-post test design. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pendidikan kesehatan. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah sikap. Populasi pada penelitian ini adalah remaja yang tinggal di asrama pondok pesantren. Sampel pada penelitian ini sebanyak 31 responden yang diambil dengan teknik simple random sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Hasil: Hasil penelitian sebelum diberikan pendidikan kesehatan 45% remaja memiliki sikap positif dan 55% remaja memiliki sikap negatif. Sesudah diberikan pendidikan kesehatan 65% remaja memiliki sikap positif dan 35% remaja memiliki sikap negatif. Hasil uji wilcoxon sign rank test menunjukkan hasil nilai p < α, α = 0,05, maka Ho di tolak yang berarti ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap sikap remaja tentang skabies. Diskusi: Berdasarkan hasil penelitian maka peneliti memberikan saran kepada ketua yayasan pondok pesantren untuk bekerja sama dengan puskesmas driyorejo dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat untuk menurunkan angka kejadian skabies.