RENDAM AIR GARAM SEBAGAI MEDIA MEMPERCEPAT PENYEMBUHAN LESI SCABIES
Abstract
Scabies merupakan penyakit kulit menular yang sering dijumpai di tempat yang padat penduduk dengan keadaan hygiene yang buruk. Scabies dapat menjangkiti semua orang dengan gejala klinis berupa gatal dan timbulnya gangguan pada integritas kulit. NaCl diketahui mampu melindungi granulasi jaringa dan menjaga kelembaban sekitar luka sehingga dapat mempercepat penyembuhan luka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh rendam air garam dalam mempercepat penyembuhan lesi scabies. Desain penelitian menggunakan Quasy Experiment dengan rancangan Pre Post Test Control Group Design. Populasi penelitian adalah seluruh penderita Scabies di Asrama 3 Nusantara Putri Darul Ulum sebanyak 36 responden. Besar sampel sebanyak 32 responden, tehnik sampling menggunakan simple random sampling. Instrument penelitian menggunakan lembar observasi Bates-Jensen Wound Assessment Tool. Analisis data menggunakan
Wilcoxon dan Mann Withney dengan tingkat kemaknaannya yaitu ɑ ≤ 0,05. Hasil analisis dengan uji
Wilcoxon di peroleh P= 0,005, artinya ada perbedaan pemberian rendam air garam sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Sedangkan uji Mann-Whitney diperoleh hasil P= 0,000, artinya ada perbedaan pemberian rendam air garam pada kelompok control dan kelompok perlakuan. Natrium klorida (NaCl) dapat melindungi granulasi jaringan dan menjaga kelembaban sekitar luka. Kondisi lembab dapat merawat luka untuk mempercepat terbentuknya stratum corneum dan angiogenesis untuk proses penyembuhan luka.