OPTIMALISASI PERAN ORANG TUA DAN KOMUNITAS DALAM MEMBERIKAN PENDIDIKAN SEKSUAL ADAPTIF BAGI ANAK-ANAK DI MASYARAKAT
Abstract
Pendidikan seksual sejak dini merupakan fondasi esensial dalam membentuk pemahaman anak-anak mengenai tubuh, batasan pribadi, dan keselamatan diri. Di Indonesia, pembahasan seksualitas masih sering dianggap tabu, menghambat penyampaian informasi akurat dan meningkatkan kerentanan anak terhadap pelecehan seksual. Data KPAI (2021) menunjukkan rendahnya literasi pendidikan seksual di kalangan orang tua, dan KemenPPPA (2024) mencatat 65% dari 11.233 kasus kekerasan anak pada 2023 adalah kekerasan seksual. Secara spesifik di Surabaya, UPTD PPA Kota Surabaya (2024) juga melaporkan puluhan kasus pelecehan seksual anak pada 2023, mayoritas di bawah 12 tahun, menegaskan urgensi perlindungan yang lebih kuat melalui pendidikan seksual adaptif. Penelitian pengabdian masyarakat ini berfokus pada optimalisasi peran orang tua dan komunitas dalam memberikan pendidikan seksual adaptif bagi anak-anak di masyarakat Surabaya, Jawa Timur, guna mengatasi kesenjangan pemahaman dan tingginya kasus kekerasan seksual.
Melalui metode penyuluhan interaktif, efektivitas program dievaluasi dengan perbandingan skor pre-test dan post-test. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 48,5% pada tingkat pengetahuan peserta, yang mengindikasikan keberhasilan program dalam meningkatkan pemahaman mereka tentang pentingnya komunikasi terbuka, identifikasi batasan tubuh, dan strategi pencegahan kekerasan seksual. Selain itu, kegiatan ini berhasil mendorong inisiatif kolaboratif di tingkat komunitas untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan suportif bagi anak. Program ini menegaskan bahwa intervensi edukatif yang terencana dan partisipatif sangat efektif dalam memberdayakan masyarakat untuk memberikan pendidikan seksual adaptif, sehingga memperkuat perlindungan anak secara holistik dan menciptakan lingkungan yang aman bagi mereka.