Hubungan Status Gizi Dan Frekuensi Menyusui Dengan Kelancaran ASI Pada Ibu Post Partum Di Puskesmas Sukorame Kediri
Abstract
Menyusui bayi di Indonesia sudah menjadi budaya namun praktik pemberian ASI masih jauh dari yang diharapkan. Status gizi ibu menyusui dan frekuensi menyusui merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kuantitas dan kualitas ASI. Masalah yang muncul yaitu masih banyaknya ibu yang mengalami ASI tidak lancar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status gizi dan frekuensi menyusui dengan kelancaran ASI pada ibu post partum di Puskesmas Sukorame Kediri. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik korelasi dengan jumlah populasi 102 dan jumlah sampel 37 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data mencakup analisis bivariat dengan uji spearman rho dengan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara status gizi dengan kelancaran ASI, didapatkan ρ value = 0,043 dan α = 0,05 sehingga 0,043 < 0,05 dan ada hubungan antara frekuensi menyusui dengan kelancaran ASI, didapatkan ρ value = 0,000 dan α = 0,05 sehingga 0,000 < 0,05. Kesimpulan penelitian adalah status gizi dan frekuensi menyusui mempengaruhi kelancaran ASI, sebaiknya ibu harus memperhatikan status gizinya dan lebih sering menyusui bayinya untuk mendapatkan ASI yang maksimal.
Downloads
The authors who publish this journal agree to the following requirements:
- The author retains the copyright and gives the journal rights regarding the first publication with the work being simultaneously licensed below Creative Commons Attribution ShareAlike License which allows others to share the work with an acknowledgment of the author's work and early publications in this journal.
- Authors can include separate additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version (for example, send it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this Journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., at an institutional repository or on their website) before and during the submission process, as this can lead to productive exchanges, as well as excerpts of previously published works.