HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PENDERITA TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS PAKIS KOTA SURABAYA
Abstract
Tuberkolosis (TBC) merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman Mycobakterium Tuberkulosis. Penyakit Tuberkulosis ini akan berdampak pada harga diri penderitanya. Apabila harga diri penderita Tuberkulosis tersebut kurang baik, maka akan berdampak juga pada kecemasan penderita Tuberkulosis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan harga diri dengan tingkat kecemasan penderita tuberculosis.Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 35 orang pasien tuberculosis di Puskesmas Pakis Surabaya sedangkan besar sampel 32 orang dipilih dengan menggunakan Purpose sampling. Instrument yang digunakan yaiu Kuisioner RSES (Rosenerg Self Esteem Scale) untuk mengukur variabel harga diri dan Kuisioner Zung Self-Rating Anxiety Scale (SAS/SRAS) untuk mengukur variabel kecemasan. Analisis data menggunakan Spearman Rho. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pasien tuberculosis memiliki harga diri tinggi sebanyak 29 orang (90.6%) dan yang memiliki kecemasan rendah sebanyak 28 orang (87.5%). Hasil penelitian yang menggunakan uji statistic Spearman Rho menunjukkan adanya hubungan harga diri dengan tingkat kecemasan pada penderita tuberculosis dengan nilai p= 0,000. Berdasarkan hasil penelitian yang didapat, pentingnya pendidikan terhadap pemahaman pada suatu hal yang menyebabkan seseorang menjadi percaya diri terhdap dirinya sehingga menyebabkan harga diri tinggi yang kemudian akan berdampak pada kecemasan ringan pada penderita.
Downloads
References
Hendrik Edison. (2019). Pengaruh Pengetahuan Tentang Tuberkulosis (TB) Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Pasien Tuberkulosis DI Rumah Sakit Tria Dipa Jakarta Tahun 2019. STIKES Mitra Husada Medan.
Kementerian Kesehatan RI. (2018). TuberkulosisMasih Merupakan Masalah Kesehatan Penting di Dunia dan di Indonesia. www.depkes.go.id
Lubis dkk (2018) Analisis spasial dan faktor risiko tuberkulosis paru di Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi - Sumatera Utara
Makhfudi, A. G. (2013). Hubungan antara
Kebiasaan Berpikir Negatif tentang Tubuh dengan Body Esteem dan Harga Diri. Jurnal Makara Sosial Humaniora, 11 (1).
Mubarak (2012) lmu keperawatan komunitas:konsep dan aplikasi Buku 2. Hipokrates. Jakarta
Naga, S. S. (2012). Ilmu penyakit dalam. Yogyakarta: Diva Press.
Novita, Ninda Eka (2019) Gambaran Harga Diri Pada Penderita Tuberkulosis Paru di Puskesmas Dampit Kabupaten Malang.
Nuha, Medika. (2013). Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap Harga Diri (Self Esteem) penderita Tuberkulosis Paru di Wilayah eks Kawedanan Indramayu. The Indonesian Journal of Health Science. Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran
Nuraeni, R. (2015). Pengetahuan Tentang Tuberkulosis (HubunganTb) Dengan Tingkat Kecemasan Pada Pasien Tb Paru Di Rsud Cideres Kabupaten Majalengka Tahun 2015. Jurnal Keperawatan dan Kesehatan MEDISINA AKPER YPIB Majalengka.
Nursalam. 2013. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta :SalembaMedika
Potter, P. A., & Perry, A. G. (2010).Fundamentals of nursing.Jakarta: Salemba Medika
Rahman (2017). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Tuberkulosis di RSUD Kota Pare, dalam Jurnal Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah (PDII). Edisi V. Tahun 2017.
Stuart, G.W. (2013). Buku Saku Keperawatan Jiwa, ed 5. EGC, Jakarta
Sulistiyawati, & Kurniawati. (2012). Hubungandukungan keluarga dengan tingkat stressor pada pasien tuberculosis usiaproduktip di RSU MuhammadiyahYogyakarta
Suryani & Efendi, 2020 Dukungan Keluarga Berhubungan dengan Harga Diri pada Penderita Tuberkulosis Paru. Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa, Vol.3 (1) hal 53-58
World Health Organization. (2014). Global Tuberculosis Report 2020. World Health Organization (WHO)
Yastriana. L.Girsang 2013. Gambaran Harga Diri Pasien Tuberkulosis Di Poliklinik Paru Persahabatan. Sumatera Selatan : Universitas Indonesia
Copyright (c) 2022 Jurnal Keperawatan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
The authors who publish this journal agree to the following requirements:
- The author retains the copyright and gives the journal rights regarding the first publication with the work being simultaneously licensed below Creative Commons Attribution ShareAlike License which allows others to share the work with an acknowledgment of the author's work and early publications in this journal.
- Authors can include separate additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version (for example, send it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this Journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., at an institutional repository or on their website) before and during the submission process, as this can lead to productive exchanges, as well as excerpts of previously published works.