Hubungan Pola Makan Dengan Proses Penyembuhan Luka Episiotomi
Abstract
Episiotomi atau istilah yang paling tepat adalah perineotomi. Episiotomi adalah tindakan mengiris atau menggunting perineum dengan tujuan untuk memperlancar proses persalinan, tetapi tidak semua ibu memerlukan episiotomi untuk persalinan, namun pengalaman yang matang diperlukan untuk menentukan kapan episiotomi tidak di perlukan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pola makan ibu postpartum dengan fase penyembuhan luka episiotomi di BPM Hj. Umi Salamah Peterongan Jombang. Penelitian ini deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini ibu yang melahirkan dan kontrol di BPM Hj. Umi Salamah Peterongan Jombang dengan episiotomi berjumlah 18 responden, menggunakan teknik accidental sampling. Variabel independennya adalah pola makan ibu postpartum dan variabel dependennya adalah fase penyembuhan luka episiotomi. Pengumpulan data dengan kuesioner dan observasi kemudian dianalisis dengan uji SPSS spearman’s correlation ρ ≤ 0,05. Pola makan ibu postpartum dalam kategori makan gizi seimbang sebanyak 17 responden (94,5 %), dan fase penyembuhan luka pada ibu postpartum yang berada pada fase inflamasi sejumlah 13 responden (72,2%). Hasil uji spearman’s correlation ρ = 0,046 yang berarti ada hubungan antara pola makan ibu postpartum dengan penyembuhan luka episiotomy di BPM Hj. Umi Salamah Peterongan Jombang. Sehingga diharapkan bagi ibu postpartum untuk makan makanan dengan gizi seimbang dan rajin kontrol ke pelayanan kesehatan.
Downloads
The authors who publish this journal agree to the following requirements:
- The author retains the copyright and gives the journal rights regarding the first publication with the work being simultaneously licensed below Creative Commons Attribution ShareAlike License which allows others to share the work with an acknowledgment of the author's work and early publications in this journal.
- Authors can include separate additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version (for example, send it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this Journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., at an institutional repository or on their website) before and during the submission process, as this can lead to productive exchanges, as well as excerpts of previously published works.